skip to main | skip to sidebar

9/17/2010

Banjir kok Sampai Dua Tahun

Agak tidak masuk akal memang, tapi inilah kenyataan yang terjadi di Desa Kedungharjo, Tegalrejo dan Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Banjir yang melanda sejak tahun 2008 lalu, masih menyisakan kesedihan bagi para petani di tiga Desa tersebut hingga di penghujung tahun 2010.

Terhitung, ada lahan pertanian seluas kurang lebih 80 hektare yang masih tergenang air bercampur lumpur dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter. Padahal, pada tahun 2009 lalu pemerintah sudah melakukan pengerukan lahan itu dengan kucuran dana sebesar Rp3,5 miliar dari APBN. Namun, sampai saat ini lumpur bercampur air masih jadi pemandangan menyedihkan di sana.

Di Desa Tegalrejo, lahan pertanian sekitar 50 hektar hingga saat ini masih terendam air setinggi 70 cm. Menurut warga, hal ini disebabkan karena upaya pengerukan lahan tidak dilakukan secara maksimal. Bahkan, beberapa kalangan menilai bahwa pengerukan hanya dilakukan asal-asalan saja. Demikian halnya di Desa Kedungharjo. Lahan pertanian seluas 30 hekatar hingga saat ini juga masih tergenang air dengan ketinggianya hampir 70 cm.

Banjir tersebut berawal pada peristiwa banjir terbesar di Kecamatan Widang yang terjadi tahun 2008. Ketika itu, tanggul Bengawan Solo jebol dan air meluber ke berbagai perkampungan penduduk serta membanjiri ratusan hektar lahan pertanian di sana. Kendati banjir sudah berlalu dari sejumlah permukiman penduduk, air bercampur lumpur di area pertanian ini masih tetap bertahan. –emtovic-

0 komentar:

Posting Komentar